.:: Main Menu ::.

Wednesday, October 19, 2011

Kisah Nabi Muhammad S.A.W (Part 13)

Assalammualaikum wbt..


Sinar terang-benderang yang memancar di hadapannya dan kebenaran yang telah menunjukkan jalan kepadanya itu, ialah Yang Tunggal Maha Esa. Tetapi siapakah yang telah memberi peringatan tentang itu, dan bahawa Dia yang menciptakan manusia dan bahawa Dia Yang Maha Pemurah, yang mengajarkan kepada manusia dengan pena, mengajarkan apa yang belum diketahuinya?

Ia memasuki pergunungan itu masih dalam ketakutan, masih bertanya-tanya. Tiba-tiba ia mendengar ada suara memanggilnya. Dahsyat sekali terasa. Ia melihat ke permukaan langit. Tiba-tiba yang terlihat adalah malaikat dalam bentuk manusia. Dialah yang memanggilnya. Ia makin ketakutan sehingga tertegun ia di tempatnya. Ia memalingkan muka dari yang dilihatnya itu. Tetapi dia masih juga melihatnya di seluruh ufuk langit. Sebentar melangkah maju ia, sebentar mundur, tapi rupa malaikat yang sangat indah itu tidak juga lalu dari depannya. Seketika lamanya ia dalam keadaan demikian. Dalam pada itu Khadijah telah mengutus orang mencarinya ke dalam gua tapi tidak menjumpainya.



Setelah rupa malaikat itu menghilang Muhammad pulang sudah berisi wahyu yang disampaikan kepadanya. Jantungnya berdenyut, hatinya berdebar-debar ketakutan. Dijumpainya Khadijah sambil ia berkata: "Selimuti aku!" Ia segera diselimuti. Tubuhnya menggigil seperti dalam demam. Setelah rasa ketakutan itu beransur reda dipandangnya isterinya dengan pandangan mata ingin mendapat kekuatan.

"Khadijah, kenapa aku?" katanya. Kemudian diceritakannya apa yang telah dilihatnya, dan dinyatakannya rasa kekhuatirannya akan teperdaya oleh kata hatinya atau akan jadi seperti juru nujum saja.

Seperti juga ketika dalam suasana tahannuth dan dalam suasana ketakutannya akan kesurupan Khadijah yang penuh rasa kasih-sayang, adalah tempat ia melimpahkan rasa damai dan tenteram ke dalam hati yang besar itu, hati yang sedang dalam kekhuatiran dan dalam gelisah. Ia tidak memperlihatkan rasa kuatir atau rasa curiga. Bahkan dilihatnya ia dengan pandangan penuh hormat, seraya berkata:

"Oh putera pamanku. Bergembiralah, dan tabahkan hatimu. Demi Dia yang memegang hidup Khadijah, aku berharap kiranya engkau akan menjadi Nabi atas umat ini. Sama sekali Allah takkan mencemuhkan kau; sebab engkaulah yang mempererat tali kekeluargaan, jujur dalam kata-kata, kau yang mahu memikul beban orang lain dan menghormati tamu dan menolong mereka yang dalam kesulitan atas jalan yang benar."

Muhammad sudah merasa tenang kembali. Dipandangnya Khadijah dengan mata penuh terima kasih dan rasa kasih. Sekujur badannya sekarang terasa sangat letih dan perlu sekali ia tidur. Ia pun tidur, tidur untuk kemudian bangun kembali membawa suatu kehidupan rohani yang kuat, yang luar biasa kuatnya. Suatu kehidupan yang sungguh dahsyat dan mempesonakan. Tetapi kehidupan yang penuh pengorbanan, yang tulus-ikhlas semata untuk Allah S.W.T, untuk kebenaran dan untuk perikemanusiaan. Itulah Risalah Tuhan yang akan diteruskan dan disampaikan kepada umat manusia dengan cara yang lebih baik, sehingga sempurnalah cahaya Allah S.W.T, sekalipun oleh orang-orang kafir tidak disukai.


(Sumber dari http://rasulullahsaw.atwiki.com/page/NABI%20MUHAMMAD%20SAW )

2 comments:

Risik Resepi said...

Alhamdulillah..ade jg insan yang sudi b'kongsi cerita begini..terima kasih.

.:: zis ::. said...

Assalammualaikum wbt..

Diharap apa yang telah dikongsikan ini akan dapat sama-sama memberi manfaat kepada kita bersama. Terima kasih kerana menyokong usaha ini.

Post a Comment

.:: Post Rating ::.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...